Shin Tae Yong Ungkap Rahasia Formasi Bunglon Indonesia di Piala AFF
Timnas Indonesia dibawah komando
Angkasa Bola Lounge Timnas Indonesia dibawah komando ShinTae Yong, selalu menerapkan formasi berbeda dalam setiap pertandingan di Piala AFF 2020. Pelatih asal Korea Selatan itu mengungkapkan rahasia kenapa melakukan strategi bunglon di ajang tersebut.
Timnas Indonesia dibawah komando ShinTae Yong, ini menjadi kekuatan baru yang membuat Timnas Indonesia sukses melaju ke final Piala AFF edisi kali ini. Setelah menjadi juara Grup dengan rekor nirkalah, skuad Garuda melaju dengan mulus di babak semifinal dengan menyingkirkan Singapura dalam laga yang berlangsung dua leg.
“Saya menggunakan taktik berbeda-beda (bunglon) karena menyesuaikan lawan. Saat melawan Singapura di semifinal pertama dan kedua, saya menggunakan 4-2-3-1. Sebelumnya, kami menggunakan tiga bek tengah lawan Vietnam, lalu empat bek sejajar lawan Malaysia,” kata Shin dalam wawancara.
Perubahan Shin Tae Yong membuat permainan Timnas Indonesia sulit dibaca
Timnas Indonesia berhasil mencuri perhatian sepanjang turnamen kali ini. Selain karena keberhasilan skuad Garuda lolos ke final dengan mengandalkan pemain muda, kecerdasan Shin Tae Yong dalam mengubah formasi di setiap laga juga dianggap sebagai kekuatan mengejutkan dalam ajang ini. Pelatih usia 52 tahun itu pun di beri predikat sebagai pelatih bunglon.
Hal ini tak lepas dari formasi yang berubah secara banal setiap pertandingan. Susunan pemainpun ikut berubah secara dinamis mengikuti taktik yang diusung. Sejumlah perubahan ini membuat permainan Skuad Garuda sulit dibaca. Sebab, tak ada acuan bagi lawan-lawannya untuk bisa menentukan titik lemah yang pasti dalam permainan Timnas Indonesia.
Shin Tae Yong menentukan taktik sesuai dengan lawannya
Shin memang gemar memainkan taktik pressing offensif dengan tak membiarkan lawannya berkembang. Hal itu terlihat saat Timnas Indonesia menang mudah atas Kamboja (4-2) dan Laos (5-1). Namun, permainan berbeda ditunjukkan saat ebntrok dengan Vietnam. Timnas Indonesia tampil super bertahan dengan formasi 5-4-1. Angkasa Bola
Strategi ini ternyata berjalan efektif. Timnas Indonesia mampu menahan agresivitas permainan Vietnam. Selain berhasil menahan imbang, mereka pun bisa menciptakan cleansheet dalam laga ini, yang notabene jadi satu satunya rekor Timnas Indonesia tak kebobolan dalam sebuah laga di Piala AFF.
Menjadikan bek tengan sebagai gelandang bertahan
Shin Tae Yong melakukan perubahan yang lebih gila lagi. Ia pertama kali menerapkan formasi 4-5-1 yang dinamis. Tak jarang, di tengah laga formasi itu berubah menjadi 4-2-3-1 atau 4-1-4-1 dan membuat tim unggul 2-1 pada babak pertama.
Dia melakukan perubahan drastis dengan memasukkan Elkan Baggott untuk menerapkan formasi tiga bek. Hal itu membuat agresivitas Timnas Indonesia meningkat tajam. Terbukti, Irfan Jaya berhasil menambah dua gol hingga bisa menang dengan skor telak 4-1.
Strategi tak berjalan efektif saat tampil di semifinal Piala AFf 2020
Melawan Singapura pada babak semifinal, Shin juga menerapkan perubahan yang hampir mirip. Usai bermain imbang 1-1 pada leg pertama, Timnas Indonesia mampu meredam kekuatan tuan rumah dengan meraih kemenangan pada leg kedua dengan skor 4-2.
Walau pada dua laga terakhir perubahan yang dilakukan Shin tak terlalu berjalan efektif, apresiasi patut diberikan kepadanya. Terlebih, skuad Garuda tampil trengginas dengan ciri khas baru yang memeragakan pressing ketat. Angkasa Bola