Makan Sagu hingga Ulat, Suku Korowai di Papua Barat Punya Pola Makan Alami
ANGKASA BOLA – Suku Korowai di Papua Barat Makan Sagu hingga Ulat
Suku Korowai, merupakan salah satu suku paling terasing di dunia. Suku yg berasal dari Papua Barat ini, masih mempertahankan hidup dengan cara alami.
Pada tahun 1974, sekelompok para peneliti pertama kali mengabadikan, kontak atau pertemuan Suku Korowai pertama di dunia. Berbeda dengan suku lainnya, suku yg satu ini masih ada hingga sekarang, dan hanya berjumlah sekitar 3.000 orang saja.
Seorang reporter asal Australia sempat mengklaim bahwa Suku Korowai memiliki pola makan yg menyeramkan, karena mempraktikkan kanibalisme. Namun hingga sekarang, belum ada bukti yg jelas tentang permasalahan ini.
Hingga saat ini orang-orang Korowai masih tinggal di dalam hutan, dan mendirikan rumah di atas pohon. Sering disebut sebagai “orang pohon”, kini Suku Korowai lebih terbuka terhadap kehidupan di luar suku mereka, namun tetap mempertahankan tradisi dan adat istiadat yg berlaku.
Selain memiliki sejarah yg menarik, pola makan Suku Korowai juga tak kalah menarik untuk dibahas. Berbeda dengan orang modern yg menyantap aneka hidangan kekinian. Suku Korowai masih bergantung dengan alam.
Pada salah satu video yg diunggah kanal YouTube “More Best Ever Food Review Show” memperlihatkan bagaimana orang-orang di sana, bertahan hidup dengan menyantap sagu, hasil tangkapan ikan dari sungai, hingga menyantap ulat yg ada di pepohonan.
Suku Korowai sendiri memiliki makanan pokok berupa sagu, yg terbuat dari pohon sagu. Sagu ini merupakan pengganti nasi di sana, di mana bubur atau bagian dalam dari pohon sagu, dimasak dengan suhu tinggi.
Berbeda dengan papeda yg sama-sama terbuat dari sagu. Suku Korowai menyantap sagu mereka dengan balutan daun pisang dan biasanya diletakkan lauk pauk, seperti ikan lele hasil tangkapan di sungai. Atau terkadang menyantap ulat, yg ada di dalam pohon sagu.
Selain dimakan saat masih mentah, ulat sagu juga dimakan dengan cara dipanggang hingga teksturnya renyah dan garing.
“Kontak pertama kali Suku Korowai dengan dunia luar, yaitu pada tahun 1974. Di mana suku ini, benar-benar tidak tahu, bahwa ada orang lain selain suku mereka, di dunia ini,” tutur pembawa acara BBC, Will Milliard.
Selain akses makanan yg terbatas. Suku Korowai juga tidak mengetahui pengobatan medis modern. Karena biasanya mereka akan mengobati berbagai penyakit dengan rempah dan ramuan herbal yg mereka di temukan di hutan, sehingga tingkat kematiannya cukup tinggi.
Hingga saat ini, Suku Korowai tetap eksis dan menjalani kehidupan mereka dengan tradisi yg mereka anut sejak dulu. Bahkan kini, Suku Korowai menjadi salah satu destinasi favorit bagi para petualang dan wisatawan dari luar negeri, yg ingin memperlajari kehidupan mereka.
BACA JUGA : Barcelona Masih Belum Menyerah Mengejar Neymar.
Ikuti terus berita terupdate seputar dunia sepak bola jadwal bola dan prediksi jitu bersama ANGKASABOLA.
ANGKASABOLA adalah AGEN TARUHAN BOLA terbesar Saat ini di Indonesia yang sudah tidak diragukan lagi. Dalam hal melayani dan membantu masalah yang dihadapi member dalam hal pembuatan akun dan masalah games.
Hanya dengan 1 User ID anda bisa bermain semua game, buruan daftar di ANGKASABOLA.
– Bonus Deposit Harian 10% (Maksimal Bonus 100,000) Minimal TO 2x
– Bonus Cashback Mingguan Di Sportbook 5% – 15%
– Bonus Refrensi 2,5% Seumur Hidup Di Permainan Sportbook
– Bonus Rollingan Casino 0.8%
Link Alternatif :
– vipangkasabola.com
– angkasabola
Mobile :
– mobile.angkasabola.com
Support By : ANGKASA BOLA