Serangan Kilang Minyak Arab Saudi
Serangan yang terjadi pada Sabtu (14/9/2019) menghancurkan dua fasilitas kilang minyak Arab Saudi di Abqaiq dan Khurais. Serangan terhadap dua fasilitas minyak itu telah berdampak pada penurunan produksi minyak Arab Saudi dan pada akhirnya memicu lonjakan harga minyak dunia. Serangan dilakukan Sabtu pagi sekitar pukul 04.00 dengan pesawat tanpa awak. Penyelidikan awal yang dilakukan Saudi telah menunjukan adanya senjata buatan Iran yang digunakan dalam serangan. Namun otoritas kerajaan Arab Saudi hingga kini masih menyelidiki untuk mengetahui dari mana tepatnya serangan itu diluncurkan.
Sebelumnya, Koalisi yang dipimpin Saudi mengatakan bahwa senjata yang digunakan dalam serangan ke kilang minyak Aramco berasal dari Iran. AS juga menuduh Iran bertanggung jawab atas serangan itu. Para pejabat senior negara itu mengatakan kepada media bahwa mereka memiliki bukti bahwa serangan itu dikendalikan dari wilayah selatan Iran. Iran adalah saingan regional Arab Saudi dan penentang AS, yang menarik diri dari perjanjian yang bertujuan membatasi program nuklir Teheran setelah Trump mengambil alih kekuasaan.
Selain itu, Arab Saudi juga akan melaporkan kejadian penyerangan tersebut kepada PBB. Saudi akan meminta PBB untuk melakukan investigasi khusus terkait penyerangan yang mengancam pasokan minyak dunia itu. Serangan-serangan itu menimbulkan kekhawatiran terhadap stabilitas politik Timur Tengah.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper mengatakan bakal mengirimkan pasukan tambahan ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Tindakan ini dilakukan buah memenuhi permintaan Arab Saudi yang mengalami serangan di fasilitas kilang minyak terbesar pada akhir pekan lalu.