Barcelona Gonta-ganti Pelatih dan Belum Berhasil
ANGKASA BOLA – Barcelona Gonta-ganti Pelatih dan Belum Berhasil
Pos pelatih yang sering terjadi di Barcelona dalam dua tahun terakhir membuktikan bahwa kursi panas itu tak bisa diduduki oleh sembarang orang. Ernesto Valverde adalah orang pertama yang didepak dari posisi penting tersebut.
Valverde adalah contoh nyata panasnya kursi kepelatihan Barcelona. Ia dipecat hanya selang beberapa bulan setelah berhasil mengantarkan Barcelona merengkuh gelar La Liga untuk kedua kalinya.
Total empat gelar berhasil Valverde persembahkan untuk klub berjuluk Blaugrana tersebut dalam rentang waktu dua setengah musim. Selain itu, ia juga membantu Lionel Messi dkk meraih trofi Copa del Rey dan Supercopa de Espana.
Tidak banyak pelatih yang bisa menorehkan prestasi tersebut, meski dalam sejarah Barcelona ada banyak pelatih yang bisa mencatatkan raihan lebih baik. Pada akhirnya, Valverde harus merasakan dinginnya surat pemecatan dari manajemen klub.
Menyaksikan dari Kejauhan
Banyak orang meyakini bahwa melakukan pergantian pelatih adalah solusi instan untuk membantu klub meraih hasil-hasil positif lagi. Namun Barcelona tidak mengalami peningkatan sejak memecat Valverde, malah menurun jauh.
Quique Setien yang ditunjuk sebagai penggantinya cuma bisa bertahan selama kurang dari setahun. Kekalahan memalukan 2-8 dari Bayern Munchen di ajang Liga Champions memaksanya untuk meninggalkan Camp Nou.
Setelahnya, kursi panas tersebut diberikan kepada Ronald Koeman yang sudah rela meninggalkan jabatannya di Timnas Belanda. Ia cuma bisa bertahan selama kurang lebih satu tahun sebelum digantikan oleh pelatih sekarang, Xavi Hernandez.
Valverde menyaksikan keruntuhan Barcelona dari kejauhan. Tentu tanpa bermaksud buruk atau menertawai manajemen yang telah salah memecatnya. Hanya saja, ia belum bisa melupakan mantan klubnya tersebut.
Saya menyaksikan semuanya dari kejauhan. Begitu cabut dari suatu tempat, anda bisa membalik halaman. Tapi meninggalkan klub seperti Barcelona, anda butuh waktu.
Tidak Cukup
Valverde masih menyayangkan keputusan manajemen klub saat itu, yang dipimpin Josep Maria Bartomeu, memecatnya. Padahal prestasinya tidak buruk, apalagi kalau dibandingkan dengan dua pelatih setelahnya.
Kami memenangkan dua gelar liga dan itu bagus, tapi tidak cukup buat beberapa orang,” lanjut Valverde lagi, yang sudah jarang muncul di permukaan sejak meninggalkan Barcelona.
Saya berada di sana selama dua setengah tahun, dalam tiga tahun pertama fase grup Liga Champions dengan satu laga yang tersisa, dalam tiga tahu kami tidak membutuhkan pertandingan terakhir.
Namun hal semacam ini ketika terjadi, itu bagus, tapi saya dan tim secara keseluruhan mengapresiasinya, namun tidak buat orang lain, tapi kami mengapresiasinya karena itu sulit dan sekarang.