Cacar Monyet yang Gemparkan Singapura Beda dengan Impetigo pada Anak

Cacar Monyet yang Gemparkan Singapura Beda dengan Impetigo pada Anak

ANGKASABOLA– Temuan satu kasus monkeypox atau cacar MONYET di Singapura membuat nama penyakit ini trending di mesin pencari Google. Hati-hati memilah informasi, jangan sampai salah paham.

Coba saja telusuri kata kunci ‘cacar monyet’, lalu amati informasi yang muncul di halaman pertama. Pantauan detikHealth pada Minggu (12/5/2019) sekitar pukul 14.00 masih ada laman informasi yang menyebut cacar sebagai istilah lain dari Impetigo bulosa, penyebab gatal-gatal pada anak.

BACA JUGA : Penampakan Asus Zenfone 6 dengan Double Slider

Coba saja telusuri kata kunci ‘cacar monyet’, lalu amati informasi yang muncul di halaman pertama.

Pantauan detikHealth pada Minggu (12/5/2019) sekitar pukul 14.00 masih ada laman informasi

yang menyebut cacar sebagai istilah lain dari Impetigo bulosa, penyebab gatal-gatal pada anak.

Walau punya sebutan yang sama, ‘cacar ‘ yang menggemparkan Singapura kali ini tidak memiliki keterkaitan dengan impetigo

yang dalam keseharian orang awam juga dikenal dengan istilah ‘cacar ‘. Penyebab dan gejalanya sama sekali berbeda.

Cacar yang menggemparkan Singapura adalah Human Monkeypox (MPX) yang disebabkan oleh virus orthopoxvirus. Ditemukan pertama kali pada monyat di tahun 1958, walau belakangan diketahui bahwa tupai, tikus, maupun hewan lain, bisa menjadi host alaminya.

Dalam sebuah wawancara dengan detikHealth, dr Kardiana Purnama Dewi, SpKK dari RS Pondok Indah menyebut

gejala cacar antara lain berupa demam, badan tidak enak, flu, dan bintik kemerahan di kulit.

“Dikatakan berbahaya sih tidak, tapi tergantung lagi sama daya tahan tubuh penderitanya, jadi agar tidak tertular selalu menjaga daya tahan tubuh dan usahakan hindari kontak langsung dengan penderita,” jelasnya.

Di Singapura baru-baru ini, monkeypox atau cacar ditemukan untuk pertama kalinya pada seorang warga Nigeria berusai 38 tahun yang baru tiba dari negara tersebut pada April 2019. Disebutkan 23 orang sempat melakukan kontak fisik dengan pria tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *