Juara Premier League Prestasi Paling Emosional Buat Jurgen Klopp
AngkasaBola–Juara Premier League Prestasi Paling Emosional Buat Jurgen Klopparganya momen menjuarai Premier League bagi sang pelatih, Jurgen Klopp. Sampai pria asal Jerman tersebut tak bisa berkata-kata saat berbicara dengan sang istri lewat sambungan telepon.
Tidak ada yang bisa menahan Liverpool juara Premier League musim ini. Mereka berlari sendirian dalam perburuan gelar hingga sempat mengungguli juara sebelumnya yang duduk di posisi ke-2, Manchester City, dengan jarak lebih dari 20 poin.
Saking jauhnya, Liverpool sudah dinobatkan sebagai juara saat Premier League masih menyisakan tujuh pekan. Secara hitung-hitungan poin, the Reds sudah tidak bisa dikejar lagi oleh para pesaingnya.
Itu jadi momen bersejarah buat Premier League dan juga Liverpool. Untuk pertama kali setelah 30 tahun lamanya, the Reds akhirnya menjuarai ajang sepakbola bergengsi di Inggris tersebut.
Klopp Hanya Bisa Menangis
Bagi Klopp, ini adalah trofi keempat yang diraih bersama Liverpool. Sebelumnya ia sudah mempersembahkan trofi dari ajang Liga Champions, Piala Super Eropa serta Piala Dunia Antarklub di tahun 2019.
Klopp diselimuti dengan perasaan senang yang meluap-luap. Di tengah-tengah perayaan gelar, ia menyempatkan dirinya untuk menghubungi keluarganya dan terutama sang isri, Ulla Sandrock.
Saya ingin berbicara kepada Ulla namun tak bisa. Saya berhubungan dengan dia lewat telpon tapi saya hanya bisa menangis. Saya tidak tahu mengapa itu terjadi,
Saya bangga sekaligus khawatir, tapi saya tak bisa berhenti. Saya tidak pernah mendapati situasi di mana saya tidak bisa berhenti menangis dalam hidup,
Juara Premier League Prestasi Paling Emosional Buat Jurgen Klopp
Perasaan haru Klopp semakin menjadi-jadi. Ia memilih untuk memisahkan diri dari para pemainnya dan mengurung diri di ruangan hanya untuk menangis. Barulah dirinya sadar kalau tangisannya disebabkan oleh beban yang akhirnya lepas.
Kemudian saya menyadari langkah demi langkah kalau ada tekanan! Yang di mana tidak saya rasakan saat berada dalam situasinya namun menjadi pelatih klub ini adalah sebuah kehormatan besar,
Ada tanggung jawab, bisa dibilang seperti itu. Dan tentu saja tanggung jawab itu jatuh dari pundak saya dan harusnya ada alasan untuk itu. Rasanya sangat aneh, sangat bagus, sangat emosional, momen yang sangat spesial dalam hidup saya,