Mikel Arteta Gagal Paham Mengapa Gol Arsenal Dianulir Wasit
Angkasabola– Mikel Arteta Gagal Paham Mengapa Gol Arsenal Dianulir Wasitpkan kekecewaan dirinya usai gol yang dicetak timnya dalam laga kontra Leicester City, Senin (26/10/2020) dini hari WIB dianulir wasit.
Dalam laga ini, Arsenal sejatinya sudah membobol gawang tim tamu kala pertandingan baru berjalan empat menit lewat sundulan Alexandre Lacazette meneruskan umpan sepak pojok.
Para pemain Arsenal pun sempat merayakan gol ini. Namun, hakim garis rupanya mengangkat bendera tanda terjadinya offside kala bola masuk ke gawang
Dalam tayangan ulang terlihat Granit Xhaka yang berdiri dalam posisi offside mencoba mengganggu pandangan Schmeichel. Inilah yang menjadi dalih wasit tak mengesahkan gol Lacazette.
Mikel Arteta Gagal Paham Mengapa Gol Arsenal Dianulir Wasit
Seusai pertandingan, Arteta pun tak bisa memendam kekecewaan dirinya karena dianulirnya gol yang dicetak timnya di awal pertandingan tersebut.
Saya benar-benar kecewa, kami berhasil menguasai babak pertama dan saya tidak tahu bagaimana gol itu dianulir
“Mereka mendapat ruang di lini belakang kami dan pada saat itu kami kalah. Sulit untuk menciptakan ruang dengan 10 orang di belakang bola, tapi kami seharusnya menyelesaikan pertandingan dengan lebih baik. Ketika sampai pada momen-momen itu, lini belakang Anda tak bisa memberikan lawan kesempatan,” tambahnya.
“Kami masih memiliki beberapa momen setelah gol tersebut tetapi kami terlalu banyak melakukan pelanggaran. Upaya yang dilakukan oleh para pemain, dan tekanan yang diberikan Leicester kepada Anda, bukan hal yang mudah untuk dilakukan tetapi kami harus memperbaiki performa,
Penyesalan Arteta
Gol semata wayang yang dicetak Jamie Vardy pada menit ke-80 memaksa Arsenal harus menyerah, dan kini menduduki peringkat 10 di tabel klasemen.
Pertandingan berjalan seperti itu, saya merasa kami memiliki kendali penuh di babak pertama dan membatasi mereka. Kami memenangkan setiap bola, menciptakan beberapa peluang dan mencetak gol, saya tidak tahu bagaimana gol itu dianulir,
Mereka bertahan lebih dalam di babak kedua, menunggu kesalahan dan dalam satu saat mereka melakukannya. Melawan tim seperti ini, melawan tim yang terorganisir dengan sangat baik, ketika Anda membongkarnya, Anda harus mencetak gol. Mereka mirip saat melawan Manchester City, mereka mencetak gol dengan dua bola mati dan memuji mereka atas apa yang telah mereka lakukan tetapi para pemain kami merespons dan saya merasa kasihan kepada mereka.
Kami memiliki begitu banyak alternatif dalam tim dan bisa menunjukkan permainan yang mengalir. Dalam beberapa kesempatan itu berhasil dan ada opsi yang dapat kami gunakan.